CHINESE SPARROWHAWK
Accipiter soloensis Horsfield, 1821.
Sub-species & Distribusi
Monotypic.
Berbiak di Pulau Ussuri Selatan dan Korea, Cina Tengah, Cina Selatan dan Taiwan. Bermigrasi ke Asia hingga ke Asia Tenggara dan Indonesia.
Accipiter soloensis Horsfield, 1821.
Sub-species & Distribusi
Monotypic.
Berbiak di Pulau Ussuri Selatan dan Korea, Cina Tengah, Cina Selatan dan Taiwan. Bermigrasi ke Asia hingga ke Asia Tenggara dan Indonesia.
- Di Indonesia : Simeulue, Nias, Kepulauan Banyak, Sumatra, Kepulauan Tambelan, Kalimantan, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Flores, Sulawesi, Buton, Sula, Sangihe dan Kepulauan Talaud, Ternate, Halmahera, Morotai, Bacan, Waigeo hingga ke Papua.
Deskripsi
Berukuran kecil 27 - 35 centimeter dengan ciri khas pada saat terbang warna hitam tebal pada ujung sayap(wing tip) . tubuh bagian atas abu-abu biru dengan ujung putih yang jarang pada bulu punggung dan garis-garis melintang samar pada bulu ekor terluar. Tubuh bagian bawah putih terdapat sapuan merah karat yang samar pada dada dan sisi tubuh dengan sedikit garis abu-abu pada paha. Sayap bawahnya sangat khas seluruhnya terlihat putih kecuali ujung bulu primer yang hitam.
Berukuran kecil 27 - 35 centimeter dengan ciri khas pada saat terbang warna hitam tebal pada ujung sayap(wing tip) . tubuh bagian atas abu-abu biru dengan ujung putih yang jarang pada bulu punggung dan garis-garis melintang samar pada bulu ekor terluar. Tubuh bagian bawah putih terdapat sapuan merah karat yang samar pada dada dan sisi tubuh dengan sedikit garis abu-abu pada paha. Sayap bawahnya sangat khas seluruhnya terlihat putih kecuali ujung bulu primer yang hitam.
- Jantan bagian dada dan sisi perut lebih bersih dari betina. Sayap bgian bawah putih bersih dengan ujung bulu primer hitam tebal. Iris mata coklat tua hingga merah tua. Paruh keabu – abuan dengan sera abu – abu pucat.
- Betina: Pada umumnya sama, bagian dada dan punggungnya lebih kecoklatan dan lebih pudar. Bagian dada dan sisi perut berwarna merah karat tebal hingga coklat kekuningan dengan garis lengkung kebawah dan melintang. Paruh keabu – abuan dengan sera jingga. Iris mata kuning
- Remaja: Tubuh bagian bawah semuanya berwarna krem-putih, dengan garis-garis membujur dan coretan pada ekor bagian bawah. Mata berwarna kehijauan.
Suara
Tidak bersuara kecuali musim berbiak. Pekikan lengking ”hi-hi-hi-hi-hi” dan lolongan panjang. Pada masa berbiak terdengar suara yang agak lemah, tetapi mantap ”wliik wliik wliik ciwliik ciwlik (ciwlik).
Habitat
Kebiasaannya mendiami hutan-hutan terbuka, daerah pepohonan dan perkebunan, bahkan semak dan kebun-kebun, lalu di dekat rawa-rawa, dan persawahan, terutama di dataran rendah dan kaki-kaki bukit. Umumnya hidup di ketinggian 1000 m, tetapi dapat juga ditemukan pada ketinggian 1500 m.
Berbiak
Membangun sarang di pohon di ketinggian 5 hingga 20 meter. Sarang terbuat dari ranting-ranting kecil yang disusun secara horizontal. Ketebalan sarang tidak diketahui. Jumlah telur antara 2 - 5 butir telur dengan masa pengeraman sekitar 25 hari. Anak akan keluar dari sarang pada kisaran umur 20 - 25 hari.
Makanan
Ukuran mangsa cukup bervariasi dari yang kecil hingga ukuran sedang. Diketahui memangsa serangga , capung, belalang, kadal maupun bunglon serta jenis-jenis amfibi. Terkadang juga memangsa burung yang berukuran kecil dan mamalia kecil. Kebiasaannya adalah menunggu mangsa di tenggeran yang tinggi.
Kebiasaan dan Status Migrasi
Terbang berputar baik dalam jumlah kecil maupun besar. Pada musim migrasi bisa terlihat terbang berputar – putar dalam jumlah besar > 700 individu. Merupakan jenis pengunjung musim dingin yang melakukan migrasi panjang. Status migrasi dari jenis ini adalah Komplit (Compelete Migrant).
Catatan Lain: Di sangihe terpantau >230, 000,- individu dalam satu musim (Autumn Migration)
Status Keterancaman dan Perlindungan
Merupakan jenis dengan populasi besar di dunia. Lebih dari 250.000 ekor bermigrasi ke Indonesia setiap tahunnya.
Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 tahun 1999. Masuk kedalam kategori Least Concern (IUCN 2011)Appendix II CITES.
Sumber bacaan:
Merupakan jenis dengan populasi besar di dunia. Lebih dari 250.000 ekor bermigrasi ke Indonesia setiap tahunnya.
Dilindungi Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya, PP 7 tahun 1999. Masuk kedalam kategori Least Concern (IUCN 2011)Appendix II CITES.
Sumber bacaan:
- Ferguson-Lees, J., and D.A. Christie. 2001. Raptors of the world. Houghton Mifflin, Boston, MA.
- Purwanto, A.A., F.D.N. Aji.., R. Hindriatni., A. Sukistyanawati., H. Cahyono., dan D. Sasmita. 2013. Panduan Lapang Burung Pemangsa di Kawasan Konservasi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur. Balai Besar KSDA Jawa Timur. Surabaya.
- Yamazaki, T., Nitani, Y., Murate, T,. Lim, K.C., Kasorndorbua, C., Rakhman, Z., Supriatna, A., and Gomboaatar, S. 2012. Field Guide to Raptor of Asia, Vol. 1, Migratory Raptors of Oriental Asia. Asian Raptor Research and Conservation Network, Japan. 119 Pp.
Gallery by Asman Adi Purwanto