What is the "Raptor Migration Survey”?
This survey was started in 2001. The Raptor Indonesia (RAIN) was formed in 2001 to support and coordinate researchers in the field. It is hoped that when data from RAIN members in different region or Province are put together in the near future, we will able to have cleare picture of raptor populations and their migratory behaviors patterns. The main objectives of our activities are:
What is Raptor Migration? Migration is the seasonal movement or dispersal of wildlife, from one region to another for the purpose of feeddng or breeding. Although many animals migrate, the most spectacular example of this natural phenomenon is the migration of birds. After breeding season at the end of summer, most bird and raptors (birds of prey) in the Temperate Zone ( Norther Hemispere) usually move south to feed in food – abundant areas. This is called “ Raptor Migration”. When do raptors Migrate? Raptors migrate in autumn from their breeding grounds to wintering areas, and in spring they return to their breeding areas, in a reverse cycle. Although the timing of migration is different according to the species of raptor, it usually from September to November ( Autumn Migration) and from March to May (Spring Migration) Why are raptors important? Raptors are at the top of the food chain, so their healths depend on the health of the whole ecosystem they live in. Declines in their populations can indicate a problem in the specific ecosystem that raptor species depend upon or visit. Where can we see raptors on migration? The best places to observe migration are along mountain ranges or at a peninsula facing the see (strait) like in Rupat Island and Sangihe. But we can also see them along migration routes. These routes are well known and have been used site ancient time in the same area. It is better to watch migration raptors with “binoculars”. There are also special areas where regular raptor migration events are held according to the migration season. How do the migrate? Raptors perfome a revolving ascending flight (soaring) using the rising warm air currents called “thermals” generate on a mountain or lowland area, etc. after reaching a certain height, the glide (cruise) a long distance to their next destination. This is repeated many times until the reach their final destination. What migrant raptors species can we see? In Southeast Asia, Particularly in Indonesia, during the peak migratory seasons, we can usually observe hundreds and even thousands most common of migrating Oriental Honey-buzzard (Pernis ptilorhyncus), Chinese Goshawk (Accipiter soloensis) and Japanese Sparrowhawk (Accipiter gularis). Uncommon Black Baza (Aviceda leuphotes), Grey-faced Buzzard (Butastur indicus), Peregrine Falcon (Falco peregrinus), and less of other raptor species. |
Apa itu Survey Migrasi Raptor?
Survey migrasi raptor atau pengamatan migrasi raptor telah dilaksanakan dari tahun 2001. Raptor Indonesia (RAIN) yang didirikan tahun 2001 diharapkan dapat mendukung dan mengkordinir kegiatan peleitian di lapangan. Diharapkan ketika data dari para anggota RAIN dari berbagai daerah atau propinsi ke depan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai pola migrasi dan perilakunya. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah;
Apa itu Migrasi Raptor? Migrasi adalah musim perpindahan satwa dari lokasi berbiak untuk dari satu kawasan ke kawasan lain untuk mencari makan maupun untuk berkembangbiak. Migrasi atau perpindahan satwa merupakan migrasi besar – besaran dari lokasi satu ke lokasi dan merupakan sebuah fenomena alam yang sangat spektakuler. Setelah masa musim berbiak pada akhir musim panas, burung – burung termasuk raptor di belahan bumi utara bermigrasi ke belahan bumi selatan untuk menghindari musim dingin. Fenomena ini disebut dengan “Raptor Migration” Kapan Raptor Bermigrasi? Raptor biasanya bermigrasi pada musim dingin (Autumn Migration) dimana lebih dari 90% raptor di Asia Timur meninggalkan lokasi berbiaknya menuju lokasi Wintering Area yang terjadi antara bulan September – Nopember. Kemudian, raptor akan kembali meninggalkan lokasi winteringnya ketika di lokasi berbiaknya sudah kembali musim hangat pada bulan Maret – Mei yang disebut dengan Spring Migration. Waktu yang digunakan bermigrasi berbeda – beda pada masing – masing jenis raptor itu sendiri. Kenapa Konservasi raptor itu penting? Raptor atau yang biasa kita kenal dengan burung elang merupakan pemangsa paling atas dalam rantai makanan, sebagai pengontrol akan kondisi lingkungan dimana mereka hidup. Raptor dan burung lainya dapat menjadi indikator terjadinya perubahan ekosistem tempat tinggal mereka apakah masih sehat atau tidak. Jika populasi mereka mulai berkurang secara alami maka bisa dipastikan terjadi sebuah masalah di lingkungan mereka tinggal atau lokasi yang menjadi daerah jelajahnya. Dimana kita bisa melihat Raptor bermigrasi? Lokasi yang baik untuk melihat raptor yang bermigrasi adalah di pergunungan, perbukitan atau lokasi yang menghadap ke selat. Tapi, kita juga melihat raptor migran sepanjang jalur atau koridor yang dilalui raptor migrant itu sendiri. Rute migrasi yang digunakan adalah sama seperti yang digunakan sebelumnya jadi kita tidak terlalu sulit untuk mengidentifikasi lokasi untuk bisa melihat raptor bermigrasi. Gunakanlah alat bantu seperti Binoculars atau teropong untuk melihat raptor migran. Bagaimana cara Raptor bermigrasi? Raptor bermigrasi pada siag hari. Dimulai pada pagi hari raptor akan naik dari hutan – hutan yang menjadi persinggahan. Kemudian raptor akan terbang ke atas dan berputar (Soaring). Biasanya raptor memanfaat udara panas yang naik dari dasar bumi ke udara “thermal”. Dengan bantuan udara panas itu raptor dapat terbang sangat tinggi dan kemudian meluncur. Hal ini dilakukan untuk menghemat tenaga selama dalam perjalanan migrasinya menuju wintering area. Jenis apa saja yang Umum bisa kita jumpai? Di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, pada saat puncak migrasi biasanya kita bisa melihat ratusan bahkan ribuan Sikep Madu Asia (Pernis ptilorhyncus), Elang-alap Cina (Accipiter soloensis), Elang-alap Jepang (Accipiter gularis) yang umum melintas di Indonesia. Dan jenis yang jarang seperti Baza Hitam (Aviceda leuphotes), Elang Kelabu (Butastur indicus), Alapalap Kawah (Falco peregrinus) dan jenis – jenis lainya. |
Leaflet on Raptor Migration Survey avaliable to download below:

Leatlet on Raptor Migration Survey_ in Indonesia (bahasa) | |
File Size: | 3551 kb |
File Type: |

Leaflet Raptor Migration Survey_in English | |
File Size: | 3553 kb |
File Type: |

Form (Thaly sheet) for Raptor Migration Survey | |
File Size: | 114 kb |
File Type: | xls |
For any question about Raptor Migration Survey please contact us by email to: [email protected]