Started from a chit-chat among volunteers who are concerned about the state of the Javan Hawk-eagles who were about to be released by the natural Resource Conservation Agency of East Java, a question arose: “Has everybody in Indonesia understood about the state of this species?”
Then came up an idea to hold campaign and environmental educational events to promote the importance of the Javan Hawk-eagle, the national emblem of Indonesia. The event was later called “All About Garuda”, which turned out to be a series of events aimed at raising awareness of the general public towards the conservation of Javan Hawk-eagle as a national species. The objectives of this event are to raise public’s awareness and understanding towards the importance of Javan Hawk-eagle and its habitat, not only for Indonesia but also for Asia and the world. The event took place on Sunday, 26 December 2012, at Taman Bungkul, Surabaya. Many people come here to spend their time jogging, taking a walk, and doing other stuff. every Sunday morning, it becomes even more crowded as the road around the park are closed for the “Car Free Day”. 39 volunteers participated in this event by explaining to the people about the importance and conservation efforts of Javan Hawk-eagle and its habitat. Photo Exhibition and Information Dissemination on the Javan Hawk-eagle So far, concerns on the Javan Hawk-eagle are limited to academics, NGOs, and the government. The general public barely knows how the Javan Hawk-eagle looks like, let alone its threats and declining population due to deforestation and poaching for trade. Public Opinion about the Javan Hawk-eagle and Garuda On the occasion, we invited everybody to express their opinion about the research and conservation efforts of the Javan Hawk-eagle, and the opportunity is specially given to public figures. 200 people was selected randomly in a semi-structured interview, where theiy were asked to answer some questions from our volunteers, about Javan Hawk-eagle and habitat conservation in East Java. Most of the respondents were 20 years or older. We assumed that they were appropriate as the Javan Hawk-eagle was established as Indonesia’s national emblem approximately 20 years ago, through the Presidential Decree no. 4 of 1993. |
Berawal dari obrolan “warung kopi” diantara para sukarelawan yang peduli dengan nasib Elang Jawa yang akan dilepasliarkan kembali ke alam dari hasil sitaan oleh BBKSDA Jawa Timur. Obrolan ini berkembang sehingga muncul pertanyaan : “Apakah seluruh masyarakat di Indonesia mengetahui tentang hal ihwal Elang Jawa?”
Untuk itu muncullah gagasan untuk mengadakan sebuah kegiatan kampanye dan pendidikan lingkungan mengenai nilai penting keberadaan Elang Jawa sebagai Burung Garuda. Kegiatan ini dikemas dalam sebuah tema “All about Garuda” sebuah rangkaian kegiatan mengenai penyadartahuan dan pendidikan lingkungan dalam rangka upaya pelestarian Elang Jawa sebagai Satwa langka Nasional dan juga Burung Nasional. Maksud dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran kritis dengan membangun pemahaman dan kepedulian masyarakat umum akan nilai penting keberdaan Elang Jawa sebagai Simbol Negara dan habitatnya, tidak hanya untuk lingkungan di Indonesia tapi juga untuk lingkungan Global di Asia. Kegiatan ini dilakukan pada hari Minggu, 26 Desember 2012. Tempat yang dipilih untuk melakukan kegiatan ini adalah Taman Bungkul Surabaya, sebuah taman yang banyak dikunjungi oleh warga Surabaya untuk menghabiskan waktunya dengan berjalan-jalan sekitar taman untuk olahraga, rekreasi dan kegiatan lainnya. Selain itu, setiap hari minggu, jalanan sekitar taman ini sengaja ditutup oleh pihak pemerintah setempat dalam rangka “Car Free Day”. Sebanyak 39 orang sukarelawan bergabung dalam kegiatan ini untuk membantu pelaksanaan kegiatan dengan menjelaskan kepada para pengunjung mengenai nilai penting keberadaan Elang Jawa dan upaya pelestarian jenis dan habitat elang tersebut. Pameran foto dan Penyebaran informasi Elang Jawa Selama ini isu keberadaan dan konservasi Elang Jawa hanya berkembang di kalangan terbatas yaitu pada kalangan akademisi dan LSM serta sedikit di kalangan kebijakan. Bahkan masyarakat umum mungkin belum mengenal atau mengetahui seperti apakah Elang Jawa yang dijadikan Burung Nasional karena kemiripannya dengan Garuda-Lambang Negara Indonesia, apalagi dengan kondisi keberadaan Elang Jawa yang semakin memprihatinkan yakni populasinya yang semakin berkurang drastis dari tahun ke tahun disebabkan oleh berbagai faktor seperti kerusakan hutan dan perburuan untuk perdagangan. Pendapat public tentang Elang Jawa dan Garuda Dalam kegiatan ini, kita juga akan mengundang masyarakat untuk menyampaikan pernyataan dan pendapatnya mengenai upaya penelitian dan pelestarian Elang Jawa dalam sebuah panel yang akan disediakan kalau memungkinkan mengundang beberapa tokoh untuk dapat menyempatkan diri hadir dan menyampaikan aspirasi mereka. Sebanyak 200 orang koresponden sebagai contoh acak (random sample) dimintai pendapat dengan pendekatan metoda wawancara semi-tersruktur (semi-structural-interview) dan mengisi lembar pertanyaan yang diajukan oleh sukarelawan untuk mengetahui pendapat publik mengenai upaya konservasi Elang Jawa dan Habitatnya di Jawa Timur. Hampir sebagian besar adalah dari kalangan golongan umur 20 tahun keatas dengan pertimbangan 20 tahun setelah penetapan Elang Jawa sebagai simbol nasional melalui Keputusan Presiden no 4 tahun 1993. |
Photo Album:
Translated by Swasti Prawidya Mukti. Email: [email protected]