Symposium Internasional Asian Raptor akan segera dilaksanakan di Provinsi Chumpon, Thailand, pada tangga 21 hingga 25 oktober 2015 mendatang. Persiapan terus dilakukan, salah satunya adalah dengan penerimaan dan seleksi judul penelitian yang akan di presentasikan pada symposium.
Indonesia termasuk negara yang aktif mengikuti symposium yang dihelat setiap dua tahunan itu semenjak symposium ke 2. Bahkan Indonesia pernah menjadi tuan rumah acara yang di inisiasi oleh The Asian Raptor Research and Conservation Network (ARRCN) itu. ARRCN adalah sebuah lembaga jaringan peneliti dan konservasionis burung pemangsa atau raptor yang ada di Asia.
Indonesia termasuk negara yang aktif mengikuti symposium yang dihelat setiap dua tahunan itu semenjak symposium ke 2. Bahkan Indonesia pernah menjadi tuan rumah acara yang di inisiasi oleh The Asian Raptor Research and Conservation Network (ARRCN) itu. ARRCN adalah sebuah lembaga jaringan peneliti dan konservasionis burung pemangsa atau raptor yang ada di Asia.
Dalam setiap symposium, ARRCN menyediakan Internatonal Student Grant (ISG) yang diperuntukan untuk kalangan mahasiswa yang meneliti raptor untuk mempresentasikan hasil kajiannya. ISG meng-cover biaya transportasi peserta symposium yang sifatnya exchange, ditukar di tempat acara. Symposium kali ini Indonesia paling mendominasi penerimaan ISG bagi kalangan akademisi. Setidaknya 7 peneliti muda Indonesia menerima ISG dari 14 total penerima ISG.
Acara yang akan digelar di Novotel Hotel Chumpon itu merupakan kerjasama antara ARRCN dengan The Flyway Foundation, lembaga non pemerintah yang bergerak dalam bidang penelitian dan konservasi raptor di Thailand, dan di dukung oleh beberapa lembaga lainnya termasuk instansi pemerintahan.
Berikut adalah daftar penerima ISG pada Asian Raptors Symposium ke-9.